Oleh : Sirojudin Mursan
Apa yang menarik dari sebuah blog? Jawabannya bisa beragam tergantung minat dan tujuannya mengunakan medium ini. Ada yang hanya sekedar iseng, menumpahkan segala hal yang ia lihat dan dengar. Mengekpresikan kegembiraan dan kesedihan. Mengemukan pendapat yang menyangkut kepentingan publik. Ada juga yang serius, menjadikannya medium komunikasi. Layaknya menghadirkan ‘rumah’ di tengah komunitas masyarakat dunia.
Apa yang menarik dari sebuah blog? Jawabannya bisa beragam tergantung minat dan tujuannya mengunakan medium ini. Ada yang hanya sekedar iseng, menumpahkan segala hal yang ia lihat dan dengar. Mengekpresikan kegembiraan dan kesedihan. Mengemukan pendapat yang menyangkut kepentingan publik. Ada juga yang serius, menjadikannya medium komunikasi. Layaknya menghadirkan ‘rumah’ di tengah komunitas masyarakat dunia.
Menggunakan surat kabar atau media televisi perlu banyak syarat dan kriteria. Kemampuan menulis nya yang mumpuni. Dan juga tampilnya satu berita dan jadi headline, berdasarkan rapat, juga yang tak kalah penting amat dipengaruhi oleh banyak hal. Hingga sebuah tulisan menjadi ‘layak tampil’ harus melewati banyak pintu seleksi. Blog tidak begitu keadaanya, setiap orang bebas mengungkap apa yang dirasakan. Mengekpresikan kegundahannya tanpa ada aturan.
Blogger hanya punya keterikatan dengan net-iket (etika berinternet). Aturannya berupa kesadaran untuk tidak melakukan hal yang dianggap mengganggu ketentraman. Baik dalam hal pemilihan kata, juga soal penyampaian bahasa. Bila seorang dianggap sering melakukan hal yang bertentangan dengan net-iket biasanya di antara komunitas namanya sudah ‘tercoreng’. Teridentifikasi sebagai individu yang suka hoax (melakukan kebohongan), spam (sering mengirim e-mail ‘sampah’ pada yang lain). Juga didalamnya mereka yang melakukan kejahatan cyber, mencuri data orang lain untuk tujuan kriminal, dan lain sebagainya.
Tehnologi apapun bentuknya selalu punya dua sisi, baik dan buruk. Semua berpulang pada individu di belakangnya. Kalaupun ada ekses, atau sisi negatifnya, justru disitulah tempat kita berjuang untuk tidak masuk ke sana. Mengidentifikasi dan tidak memilihnya.
Nge-Blog perlu sedikit kemauan untuk belajar. Proses belajarnyapun bisa menggunakan internet. Hanya dengan memasukan kata tertentu, misalnya kata “belajar blog” akan tampil hasil pencarian puluhan bahkan ribuan alamat web/blog tentang belajar blog. Alamat web/blog yang tampil paling atas merupakan alamat web yang paling banyak diakses orang. Istilah internetnya SEO (Search Engine Optimition). Kita tinggal meng’klik’ salah satunya. Dari sana-lah kita belajar seluk beluk blog. Dari bagaimana kita memulai dan membuat blog sampai bagaimana kita menjadikan blog kita sebagai tempat mencari duit dengan mengikutsertakan Google Adsense. Berbekal pertanyaan pada ‘om google’ inilah kita menelusuri para master blog yg ‘ikhlas’ berbagi ilmu.
Layaknya sebuah rumah, kita selalu ingin mempercantik. Memberikan ornamen, melakukan penataan ulang agar ‘rumah’yang kita punya ini, nyaman untuk ditinggali dan membuat betah orang yang mengunjungi. Proses ini disebut modifikasi template. Selain template bawaan blogger.com, andai pake blogspot, juga banyak template lain dari web lain yang sangat bagus performa-nya. Kalo masih tidak puas juga, silakan melakukan modifikasi ‘bahasa script’ blog kita, agar bisa memodifikasi tataletak, pengaturan warna,font, mengganti header, termasuk mengganti frame,background, dan sebagainya.
Setelah kita merasa ‘homi’ alias nyaman, tinggal kita memasukan konten dengan materi tulisan menarik. Kalau perlu kita konsentrasi pada satu jenis tulisan. Karena dari sana orang tau identifikasi diri kita. Saat seorang memasukan input kata tertentu, yang itu jadikonsentrasi blog kita, ini mengarahkan mereka pada blog kita. Karena kunci blog yang baik yang banyak pengunjung.
Selain konten menarik, yang paling penting selalu meng-update-nya. Terutama menyangkut reportase pemberitaan, hingga saat seorang balik ke blog mendapatkan berita baru, selalu baru.Ini menarik. Tak sebatas itu, ibarat makhluk hidup, justru itulah ruh blog. Saat sebuah blog vakum, artinya dia sudah mati. Bila dianggap mati, tak ada lagi pengunjung. Kalaupun ada, hanya karena orang salah masuk rumah, alias nyasar.
Problem utama blogger pemula, yang bikin blog kemudian mati, tidak lepas dari persoalan itu. Selain itu juga harusnya blogger pemula ini bergabung dengan komunitas sejenis, mereka yang punya minat pada persoalan yang sama. Komunitas ini selalu mengingatkan pentingnya updating blog. Termasuk tempat bertanya saat menghadapi masalah. Beda dengan yang hanya mengandalkan individu, saat ‘mood’ itu hilang, hilang semua, termasuk hanya sekedar menulis catatankecil sekalipun.
diposting juga untuk Kompasiana.com :
http://teknologi.kompasiana.com/2009/12/17/ngeblog-bareng-komunitas/
2 komentar:
Artikelnya bagus dan menarik...thanks
Blognya sudah bagus, saya ingin memberikan saran saja klo bisa tambahin info lowongan pekerjaan bwt teman2 aluimni yang sedang membutuhkanya atau info usaha yang menarik untuk dizaman sekarang ini, terimakasih
Posting Komentar