KH. Noer Alie dan Ekonomi

Tidak mudah menulis pemikiran seseorang yang telah wafat. Tidak mungkin misalnya melakukan wawancara. Apalagi yang bersangkutan tidak meninggalkan jejak berupa buku atau artikel di majalah dan koran. Yang tertinggal darinya hanyalah apa yang diceritakan orang lain tentangnya dan tidak bisa lagi dikonfirmasi.

Antara Syaikh Umar Mukhtar dan KH. Noer Alie

Berbekal uang delapan ribu perak (Rp.8.000) saya berhasil mendapatkan sebuah DVD (bajakan) berjudul Lion of the Desert. Film ini diproduksi Mustappha Akkad, produser Amerika kelahiran Syria dan dibintangi oleh bintang senior Amerika kelahiran Mexico, Anthony Quinn, yang juga sering bermain di fim dengan tema-tema Islam, seperti Laurence of Arabia dan The Message (Arrisalah.

MIPA : Uji Coba Makanan Alternatif

subhaanallah... ternyata pohon sengon yang ada yang biasa untuk tempat ngadem anak putri, biji sengonnya mengandung protein tinggi dan bisa dijadikan bahan makanan alternatif... hal ini setelah ada pengujian oleh anak santri konsulat HIPAKABA (daerah Babelan dan sekitarnya) pada Musabaqoh MIPA di Attaqwa Putri... mereka bereksperimen biji sengon dibuat cemilan, dan dijadikan makanan sejenis tempe.

Biografi Dua Guru KH. Noer Alie

Nama lengkap beliau adalah “Ahmad Marzuki bin Syekh Ahmad al-Mirshad bin Khatib Sa’ad bin Abdul Rahman al-Batawi”. Ulama terkemuka asal Betawi yang bermazhab Syafi’i dan populer dengan sebutan Guru Marzuki ini lahir dan besar di Batavia (Betawi). Ayahnya, Syekh Ahmad al-Mirshad, merupakan keturunan keempat dari kesultanan Melayu Patani di Thailand Selatan yang berhijrah ke Batavia.

Korikawati Menanti Pemberdayaan

Menghadiri acara seperti Halal Bihalal, Reuni, Maulid, atau apapun namanya yang dilaksanakan Korikawati (kependekan dari Korp IKAA Wati), seringkali harus mengakui kehebatan para senior dalam memobilisir para mantan PPAwati itu. Para abituren puteri dari berbagai daerah seperti tersihir untuk datang, baik secara perorangan maupun kelompok.

Senin, 29 Maret 2010

Kesebelasan Cewek Arab Saudi?

Bang Nas
Blog Kompasiana
http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/29/kesebelasan-cewek-arab-saudi/


Kesebelasan sepak bola cewek Arab Saudi??? Wah menarik nich…Ach mana mungkin negera tertutup tersebut punya kesebelasan cewek. Kalau sepakbola Arab Saudi memang dari dulu sudah cukup terkenal. Sejak tahun 1980an klub-klub bola Arab Saudi sudah maju untuk ukuran benua Asia. Sejak Menteri Olahraga dipimpin oleh Purta Raja Fahd, Pangiran Faisal bin Fahd (alm) memimpin Urusan Pemuda dan Olahraga negara kaya minyak tersebut, olahraga sepak bola sudah menjadi olahraga teramai di negeri tersebut. (Kini Urusan Olah raga dan Pemuda di pimpin oleh adik Amir Faisal yaitu Amir Sultan bin Fahd bin Abdul Aziz). Karena selain itu, pemilik klub-klub yang ada disana juga dipimpin oleh keluarga kerajaan (para Amir). Nah ini gimana ceritanya soal kesebelasan cewek di Arab Saudi.

Dalam beberapa tulisan saya tulis di Kompasiana mengenai keterbukaan di Arab Saudi paska naiknya Raja Abdullah bin Abdul Aziz di tampuk kerajaan sejak tahun 2005 sudah mengungkap beberapa contoh keterbukaan, walaupun dominasi para ulama Wahabi yang konservatif masih tetap dominan, namun perlawanan terhadap dominasi mereka muncul dari kalangan cendekiawan. Jadi, reaksi menimbulkan reaksi yang lain. Hal ini juga ada kaitannya dengan kisah kesebelasan sepak bola cewek di Arab Saudi.

Mau Putus Asa atau Berhasil?

Nanang
Detik.com

Seorang gadis perantau mencoba peruntungan nasib menjual jamu gendong menyusuri blok demi blok perumahan baru. Berbekal cerita teman-temannya dikampung yang sukses dia sangat yakin akan tertular sukses seperti mereka. Setiap hari, semenjak subuh hingga sinar matahari menyengat panas kulitnya, ia berkeliling meneriakkan jamu-jamunya merayu ibu-ibu komplek perumahan.


Sudah seminggu ia menawarkan jamunya berputar-putar di komplek itu hingga penat menuai, namun tak seorangpun membeli jamunya. Bahkan membuka pintunyapun tidak. Penjual jamu agak kecut berucap “Mungkin penghuni komplek perumahan ini tidak butuh jamu”. Iapun memutuskan untuk tidak lagi berjualan di perumahan itu.

Dr. Ahmad Thayyib: Syekh Al-Azhar Yang Baru

Irhamni Rofiun
Kairo

Presiden Muhammad Husni Mubarak pada hari Jumat ini (19/03/10), mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 62 tahun 2010 tentang pengangkatan Dr. Ahmad Muhammad Ahmad Thayyib sebagai Syekh Al-Azhar yang baru.

Keputusan tersebut ditetapkan untuk mengangkat Dr. Ahmad Muhammad Ahmad Thayyib sebagai Syekh Al-Azhar, pengganti Syekh Muhammad Sayyid Thantawi, yang meninggal pekan lalu. Adapun Masa kepemimpinan sebagai Syekh Al-Azhar adalah seumur hidup.

Ketika Syekh Thantawi meninggal, anggota kantornya, Ashraf Hassan, telah mengatakan bahwa Muhamad Washil, wakil Syekh Thantawi, diharapkan untuk sementara mengambil alih memimpin lembaga sampai Presiden Mesir menunjuk Syekh Al-Azhar yang baru.

Sejak 1961, Imam Besar Al-Azhar telah ditentukan melalui dekrit presiden, hal tersebut membuka pos untuk kritik karena terlalu dekat dengan pemerintah.

Minggu, 14 Maret 2010

Bekasi, Surga Bagi Blogger Indonesia

Kahar S. Cahyono
Amprokan Blogger 2010 usai sudah. Seluruh rangkaian acara yang disiapkan panitia, berhasil dilalui secara paripurna.  Satu hal yang mesti dicatat, meskipun pelaksanaan amprokan itu hanya dua hari, namun kenangan yang tercipta ternyata abadi. Buktinya, hingga hari ini, kegiatan yang cukup fenomenal itu masih menjadi buah bibir di dunia maya. Postingan demi postingan terus terlahir. Yang juga menggembirakan, ia bahkan menjadi sumber inspirasi bagi blogger dari daerah lain, untuk mengadakan acara serupa. Sementara bagi Komunitas BeBlog, tentu semakin tertantang untuk mengadakan kegiatan yang lebih baik lagi dikemudian hari.

Saya memang berhalangan hadir dalam Amprokan Blogger. Pekerjaan di kantor yang menumpuk, membuat saya tidak bisa berkutik dan hanya bisa mengikuti perkembangan acara dari www.bloggerbekasi.com. Meskipun begitu, besarnya aura kegiatan tersebut terasa hingga disini. Di hati saya. Apalagi setiap kali membaca postingan para blogger, saat mengunjungi tugu Patriot, UKM Boneka, TPA Bantar Gebang,Kota Hijau Jababeka, Live Blogging Contest [LBC] di Pendopo Walikota dan akhirnya ramah tamah dengan Walikota.

Kamis, 11 Maret 2010

Selamat Jalan Syaikh Thantawi

Irhamni Rofiun
Cairo

Syekh Thantawi yang dijuluki Fadhilatul Imamil Akbar Syaikhul Azhar Asy-Syarif, meninggal Rabu pagi di Arab Saudi setelah mengalami serangan jantung yang akut, pada usia 81 tahun.


Beliau telah menderita penyakit jantung, yang sudah terpasang penyangga di dalam jantungnya pada tahun 2006. Beliau juga menderita diabetes, dan kesehatannya mengalami krisis pada akhir 2008 setelah terluka dalam salah satu kakinya dengan infeksi berat pada saraf kaki, dan dirawat di rumah sakit selama 10 hari.

Kunjungan Syekh Thantawi ke Kerajaan Saudi untuk menghadiri acara pemberian penghargaan Internasional Raja Faisal untuk layanan Islam kepada para pemenang tahun ini.

Wartawan BBC di Kairo memberitakan bahwa Syekh Thantawi menderita serangan jantung ketika sedang dalam perjalanan ke bandara untuk kembali ke Mesir. Dan dibawa ke rumah sakit terdekat di mana ia meninggal.

Jasad Syekh Al-Azhar tersebut kemudian dipindahkan melalui pesawat pribadi ke Madinah untuk dimakamkan di pemakaman Baqi' Al-Gharqad (penj: terletak di sebelah tenggara Masjid Nabawi tempat di mana dimakamkan sebagian isteri nabi, putra-putri nabi, para sahabat dan tabi'in serta orang shaleh lainnya. Dan banyak hadits tentang keutamaan penghuni dan maqam baqi', antaranya: Dari Aisyah ketika Rasulullah berziarah ke maqam Baqi' beliau mengucapkan: Salam sejahtera bagi kalian di tempat pemakaman umat Islam. Telah datang kepada kalian perkara yang telah dijanjikan, pada hari esok kalian akan ditundakan. Dengan izin Allah kita bisa bertemu besok. Ya Allah ampunilah para penghuni pemakaman baqi' [Hadits Shahih Imam Muslim 974] dan masih banyak hadits yang lainnya berkenaan tentang maqam baqi'), pemerintah Saudi telah mengirimkan pesawat pribadi ke Kairo untuk membawa keluarganya untuk berpartisipasi dalam upacara pemakaman.

Rabu, 10 Maret 2010

Neo Klasik di Pondok Kita

Re-load tulisan

Ditulis untuk Milis Alumni - Pondok Pesantren Attaqwa, Bekasi

Waktu masih kuliah di fakultas ekonomi, saya menikmati perdebatan antara mazhab Klasik yang diwakili oleh Adam Smith, Ricardo, Mill, JB Say dan lain-lain dengan mazhab Keynesian yang dimotori oleh Keynes, Philips, Kuznets, dan kawan-kawannya. Mazhab klasik yang memegang asumsi "penawaran (suplai) menciptakan permintaannya sendiri" terasa kedodoran berhadapan fakta empiris yag disodorkan para 'ksatria' Keynes berupa resesi dan hyperinflation yang terjadi pada tahun 30an. Saat itu, barang melimpah, tapi daya beli publik sangat rendah akibat gerogotan inflasi. Sebagaimana dimaklumi, berapapun besar nilai uang, tapi jika inflasi juga tinggi, maka nilai riil uang jadi tidak berarti terhadap barang.

Related Posts with Thumbnails