Kamis, 10 Desember 2009

Dahsyatnya toge goreng Babelan


Oleh : Nurul Amin Mu'thi

Kamis, 1 Oktober 2009, pukul 16.00 WIB, aku pulang dari kantor. Tidak langsung ke rumah, aku menuju rumah Ustaz Abdul Munif di dekat kantor Kecamatan Babelan. Ustaz Abdul Munif adalah alumni Attaqwa lulusan satu tahun di atas Ustaz Sire. Ia seperiode dengan master utak-atik komputer asal Rawaroko, M. Yamin. Ustaz Munif, begitu ia biasa saya sapa, adalah tenaga pengajar di MI Attaqwa 15 dan MTS Attaqwa 03 Babelan.

"Teknik korelasinya gimana?" tanya Ustaz Munif di telepon.
"Kalau datanya berdistribusi normal, pakai korelasi product moment! Tapi kalau tidak normal, pakai teknik korelasi rank spearman!" jawabku.
"Kalau chi square dan uji z-nya?" tanyanya lagi.
Merasa sulit menjelaskan via telepon. kami janjian ketemu di rumahnya. Meskipun lelah, aku tetap menarik gas win-ku ke rumahnya. Sesampainya aku di rumahnya, aku langsung duduk-duduk santai di balai bambu di bawah pohon petai yang sedang berpendul. Rupanya, Ustaz Munif sudah membaca kelelahan di wajahku.
Sepuluh menit kemudian, ia membawakan sesuatu berbungkus daun pisang yang diikat dengan tali dari
batang pohon pisang. Setelah menyiapkan piring, sendok, garpu, kerupuk kaleng, dan jus alpukat, ia menuang isi bungkusan itu.
"Ini namanya toge goreng babelan. Makanan ini sudah terkenal. Kalau hari Sabtu dan Minggu, banyak pembeli dari Jatinegara, Tanahabang, dan Tanjung Priok," katanya menjelaskan.
Aku tak tertarik. Taoge ya taoge, pikirku. Sudah begitu, kulihat bumbunya hitam sekali. Aku hanya asyik menyeruput jus alpukat buatannya.
Lima menit berlalu. Kulihat wajah Ustaz Munif bermandi peluh. Mulutnya dipenuhi kerupuk yang telah direndam oleh kuah taoco dari toge tersebut. Air liurku mengaliri mulutku. Kucicipi sedikit. Sedikit lagi. Lagi. Lagi.
Subhanallah...taoge goreng ini nikmat sekali. Rasa pedasnya menyelimuti seluruh relung dan rongga mulutku. Rasa manis menambah dahsyat rasanya. Belum lagi rasa kriuk-kriuk taogenya yang setengah matang. Rasa krupuk yang gurih melengkapi kenikmatannya. Tapi, oh....rupanya makanan ini dilengkapi tahu putih yang sangat lezat. Sempurnalah seluruh rasanya.
"Kalau kemari, Yamin pasti mesen toge goreng ini," kata Ustaz Munif lagi.
Mmh, ini makanan luar biasa. Baru kali ini saya memakannya. Makanan ini sudah lama terkenal di Babelan, tetapi baru kali ini saya mengetahuinya. Toge goreng babelan terletak sekitar 20 meter arah utara Polsek Babelan, di samping Alfamart. Harganya hanya Rp 6.000,00/porsi.
(Tapi, katanya, penjualnya cina keturunan. Semoga halal, ya?)



1 komentar:

memang betul, toge goreng murah meriah. jadi kangen ama si engkong yang jualan toge, yang tinggalnya di annur

jangan lupa berkunjung ke blog ane ok
http://soohoo21.blogspot.com/

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails